Untitled.

Kau mungkin tak akan paham, bagaimana mencari cara untuk memantaskan diri.
Membandingkannya dengan sosok yang begitu kau sanjung.
Tentu dia lebih anggun.
Tentu dia lebih mengayomi.
Pula tentu dia lebih bain.
Pikiran tentang berhenti serta perbandingan yang begitu jauh selalu datang tiba-tiba.
Setiap ia datang, setiap itu pula aku resah.
Setiap ia datang, setiap itu pula aku ingin menyerah.
Aku sendiri tak tahu kenapa masih tetap diam.
Mempercayai magis, mengikuti garis.
Entah apa yang berada di ujung garis itu.
Entah kapan kita berada di ujung garis itu.
Bilamana genap bukan ujung,
Rela adalah hal paling kubenci yang harus dilakukan.
Tapi selama belum sampai pada ujung garis,
Kupercayakan semua pada kuat magis.

Komentar

Postingan Populer