4 3 2 0 1 9


Sibuk bukanlah debat,
Waktumu tak seangkuh itu
Hadir pemantiknya,
Pengundang sulut 'buru
Jelasmu sempat jadi penenang
Setelahnya terus berulang
Mungkin kau tetap satu yang menggenapkan
Tapi ia tak pernah mau tertinggal
Harapnya sama denganku
Untuk itu sering kumerajuk
Sudahi cakap yang larut
Karena ia sudah mencecap,
Meski lidahnya terbakar harap
Pamitku bukan hilang
Segala harap belum terlelap
Di saat yang sama ketika kau bertanya,
Rindu kutahan agar tetap demikian,
Jinak, tak memberontak
Sudah hilang separuh jejakmu
Hampir hilang separuh jejakku
Tak pernah hilang titik kopiku
Tak pernah hilang titik kopimu
Tetap pada cangkir yang sama
Tetap pada hangat yang sama
Tak kepanasan, pula mendingin hambar
Tetap baik dan bahagia

Salam,
Kahwa.

Komentar

Postingan Populer