Saksi

Kau tahu rumah itu terlihat sederhana. Namun, asri dan nyaman. Dan pradugamu pastilah dalamnya senyaman halamannya. Lantai bersih, semua tertata rapi, sampai debupun seakan tak terlihat di sana.

Tapi itu hanya sebuah praduga. Kau tak pernah memasuki rumahnya. Sekalipun masuk, itu masih di halamannya. Kau tak pernah tahu dengan pasti bagaimana perabotan itu tertata. Kau tak pernah tahu dengan pasti bagaimana debu itu menutupi tiap bagian rumah. Dan kau tak pernah tahu dengan pasti apakah rumah itu benar-benar nyaman dan asri.

Kuajak kau berkeliling masuk. Tapi jangan bersuara barang sekata.

Kau lihat semua porak poranda. Kursi itu terbalik. Meja itu terbalik. Gelas itu pecah.
Kau lihat semua porak poranda. Rak itu hilang isinya. Pintu itu lepas dari engkelnya. Jendela itu mengayun hendak jatuh.
Kau lihat semua porak poranda. Debu mengabut di mana-mana. Sanggahan kabel lepas entah ke mana. Tembok itu retak dengan tangan.

Kau dengar suara?
Jerit yang tak kunjung mengurai
Tangis yang bahkan enggan selesai
Dan kesesakan yang terus menjadi penghias

Kau saksikan semuanya.
Bagaimana rumah itu kacau dalamnya.
Kau saksikan semuanya.
Bagaimana kaca-kaca pecah di dalamnya.
Kau saksikan semuanya.
Bagaimana pendapatmu sekarang?
Kau saksikan semuanya.
Bagaimana penilaiaanmu sekarang?
Kau saksikan semuanya?
Bagaimana sekarang semuanya?
Kau saksikan semuanya?
Bagaimana kiranya aku harus mengakhirinya?
Kau saksikan semuanya?

Komentar

Postingan Populer